BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Makhluk
hidup di bumi sangat beraneka ragam. Penyebabnya yang pertama, spesies
berevolusi melalui proses adaptasi terhadap lingkungan yang dikenal dengan
seleksi alam dan yang kedua, bahwa
perbedaan pada organisme dikendalikan oleh faktor genetis yang diturunkan
tetuanya (Kimball, 1999).
Keanekaragaman hayati yang merupakan totalitas
variasi gen, jenis, dan ekosistem, menunjukkan terdapatnya berbagai variasi
bentuk, penampilan, jumlah, ukuran, dan sifat lainnya pada tingkat yang
berbeda-beda. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies,
tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan proses-proses ekosistem serta ekologis (Kimball, 1999).
Dalam klasifikasi organisme sistem 5
kingdom lumut termasuk kingdom plantae, filum bryophyta. Struktur selnya bersifat euokariotik dan
memperoleh makanan dengan melakukan karena telah memiliki klorofil
(Prawirohartono, 1999).
Lumut merupakan jenis tumbuhan pertama
yang beradaptasi dengan lingkungan darat, akan tetapi umumnya masih menyukai
tempat-tempat yang basah atau lembab.
Kalaupun ada lumut yamhg diijumpai di air, hal ini merupakan
pengecualian, misalnya lumut gambut (Prawirohartono, 1999).
Tumbuhan paku-pakuan merupakan
tumbuhan yang tumbuhnya benar-benar berupa kormus, yaitu memiliki akar, batang
dan daun. Cara hidupnya bermacam-macam,
ada yang sporofit, efifit, dan hidup di tanah maupun di air. Paku - pakuan ditemukan di berbagai tempat
habitat, yang tanahnya berkapur, tanah asam atau tanah netral. Biasanya paku-pakuan menyukai tempat yang
teduh dan lembab dan adapula yang hidup di air (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan berbiji terbuka
ditemukan sifat-sifat umumnya yaitu akarnya kebanyakan bercabang-cabang,
daunnya sempit, kaku, bijinya telanjang, bunga tereduksi hingga tinggal
kantong-kantong serbuk sari dan pangkal biji, bunganya tersusun dalam stobilus,
tidak terdapat xilem sekunder, tidak mempunyai flometerma, sporanya heterosfer
yaitu berasal dari mikrospora dan makrospora.
Contoh dari gymnospermae yaitu pakis haji (Cycas rumphii), pinus
(Pinus merkusii), damar (Agathis alaba), dan melinjo (Gnetum
gnemon) (Kimball, 1999).
Pada tumbuhan biji tertutup atau
angiospermae memilki sifat-sifat yaitu akar tunggang atau sera, daun-daunnya
pipih, lebar, susunan urat bermacam-macam, menghasilkan bunga yang
sesungguhnya, bakal biji tidak tampak karena terbungkus dalam putik dan
mengalami pembuahan ganda. Angiospermae
terbagi dalam dua kelas yaitu dikotil (berkeping dua) dan monokotil (berkeping
satu) (Kimball, 1999).
Invertebrata berasal dari kata In yaitu tidak dan Vertebrata yaitu tulang belakang, yang berarti hewan tingkat rendah
yang tidak memiliki tulang belakang, baik hewan yang bersel tunggal dan tidak
mempunyai bentuk tetap. Hewan tersebut
dapat dibedakan berdasarkan jumlah lapisan lembaga dan rongga tubuh. Sedangkan hewan vertebrata adalah hewan yang
memilki tulang belakang (Kimball, 1999).
1.2.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan lumut (Bryophyta), dan tumbuhan
paku-pakuan (Pterydophyta), mengenal ciri-ciri pokok tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), mengetahui persamaan
dan perbedaan antara tumbuhan monokotol dan dikotil (Angiospermae), mengenal
ciri-ciri pokok beberapa spesies hewan invertebrata, serta mengenal ciri-ciri
pokok beberapa spesises hewan vertebrata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses
evolusi berlangsung secara gradual, sehingga terjadi pembentukan spesies baru
(spesiesi) yang paling cocok dengan kondisi lingkungan tempat hidup. Proses spesiesi dapat terjadi secara
alopatrik (allopatric = berbeda
tempat), yaitu suatu spesies yang sama kemudian dipisahkan tempat
hidupnya. Atau secara simpatrik (sympatric = sama tempat), yaitu spesies
yang sama di daerah sama karena sesuatu hal terjadi reproduksi terpisah (Kimball,
1999).
Terus
bertambahnya jumlah spesies dari masa ke masa, maka untuk lebih mudahnya dalam
mempelajari dilakukan penggolongan/pengelompokan organisme. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan suatu
sistem klasifikasi dengan dasar yang sama untuk setiap penggolongan
(Prawirohartono, 1999).
Tahun
1969, R.H. Whittaker membagi makhluk hidup menjadi 5 kingdom. Pembagian organisme itu :
1.
Monera
2.
Protista
3.
Fungi
4. Plantae (tumbuhan)
5. Animalia (hewan)
Vertebrata sebagai suatu sub filum
terdiri dari beberapa kelas, masing-masing kelas terdiri dari beberapa genus
dan seterusnya. Vertebrata dalam klasifikasi ditempatkan dalam sub filum
chordata, karena dalam perkembangan hidupnya hewan vertebrata pernah mempunyai
kerangka sumbu primer yang disebut chordata dorsalis. Pada ikan sampai dengan mamalia kordata
dorsalis hanya terdapat pada masa tingkat embrio. Pada perkembangan berikutnya chordata
dorsalis ini berangsur diganti dengan unsur jaringan tulang sehingga pada saat
dewasa bagian ini membentuk tulang belakang yang dapat dilihat pada ikan dan
mamalia (Sutarmi, 1987).
Vertebrata
adalah hewan yang bertulang belakang.
Yang dimaksud dengan tulang belakang adalah sederetan ruas tulang mulai
dari belakang kepala ekor belakang dari punggung. Hewan bertulang belakang ini mempunyai
susunan saraf terentang sepanjang tubuhnya dan terdapat di atas saluran
pencernaan. Hewan yang tergolong
vertebrata dapat dikenal melalui ciri tubuhnya.
Semua hewan yang tergolong vertebrata telah mempunyai otak yang
terlindung dalam tulang-tulang tengkorak sehingga vertebrata sering pula
dikenal dengan kraniata. Hewan
vertebrata kerangka sumbu sudah berupa susunan ruas tulang belakang. Menurut panjangnya, tubuh vertebrata dapat
dibagi menjadi kepala, leher, badan dan ekor.
Adanya leher dan ekor tidak mutlak bagi vertebrata. Tubuhnya simetris bilateral dan sistem alat
tubuh tampak bersegmen (Nurlis, 1998).
Beberapa contoh vertebrata adalah Ikan
Mas, dan Katak. Ikan mas mempunyai ciri
umum sebagai berikut tubuh terdiri dari kepala, badan dan ekor, memiliki
sepasang mata, sepasang cekung hidung, sepasang ingsang, alat pendengar dan
keseimbangan yang tidak tampak dari luar, memiliki kulit luar yang berlendir,
gurat sisik, dan tiga lubang tubuh ditutupi oleh sisik (Saktiyono, 1999).
Katak mempunyai ciri umum sebagai
berikut susunan tubuh sesuai untuk beradaptasi di darat dan di air tubuh
terlindung oleh kulit tipis yang berfungsi untuk pelindung, pengatur suhu tubuh
dan untuk membantu pernapasan, tidak memiliki ekor, mata mempunyai pelupuk atas
dan pelupuk bawah. Pada kepala terdapat
selaput pendengaran dan lubang hidung, badan selalu licin, karena kelenjar
lendir yang menyebabkan kulit katak tetap basah, badan mempunyai dua pasang
anggota gerak bebas depan dan belakang yang mempunyai empat jari, pada akhir
badan terdapat kloaka (Saktiyono, 1999).
Hewan-hewan
invertebrata tersebut memiliki ciri tertentu yang dapat diperhatikan dari morfologi
hewan tersebut. Walaupun dalam satu
kelompok hewan invertebrata, pasti setiap hewan memiliki ciri yang membedakan
dengan hewan lain. Dunia hewan
(animalia) umumnya dibagi menjadi kurang lebih 25-30 filum yang berbeda. Filum yang umum dikenal adalah filum
invertebrata dan filum vertebrata. Filum
vertebrata tergolong filum yang maju karena sudah mempunyai tulang belakang
(Saktiyono, 1999).
Filum vertebrata terbagi menjadi
beberapa kelas, hewan yang akan diamati dalam praktikum kali ini adalah ikan mas
(Cyprinus sp), katak (Rana sp).Betapa banyaknya keanekaragaman
hewan membuat kita mengalami kesulitan untuk lebih mengenal hewan
vertebrata. Perlu dilakukan beberapa
spesies hewan vertebrata. Dengan dasar itu,
diadakanlah praktikum pengenalan hewan vertebrata (Kimball, 1999).
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada pukul 08.00
WITA, hari rabu, tanggal 18 Nopember 2009. Bertempat di Laboratorium biologi
dasar 1, Lab. Dasar FMIPA UNLAM. Banjarbaru.
3.2.
Alat dan Bahan
3.2.1. Pengenalan Tumbuhan Lumut dan Paku
Alat yang digunakan adalah loupe,
pinset, cutter/silet, mikroskop cahaya dan binokuler.
Bahan yang digunakan adalah Pogonatum sp.(lumut daun), Adiantum
cuneatum (suplir), Lyndsaya sp.
3.2.2. Pengenalan Tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup
Alat-alat
yang digunakan adalah loupe, pinset, cutter/silet, mikroskop cahaya dan
binokuler.
Bahan
yang digunakan adalah Cycas rumphii,
Gnetun gnemon, Hibiscus sp.
3.2.3. Pengenalan Hewan Invertebrata
Alat-alat yang digunakan adalah bak parafin dan potongan kaca, loupe,
pinset.
Bahan yang digunakan adalah Lumbricus
terrestris (cacing tanah), Achatina
fulica (bekicot), Julus nemorensis (Kaki
seribu), Periplaneta americana (kecoa).
3.2.4. Pengenalan Hewan Vertebrata
Alat-alat yang digunakan adalah bak parafin, loupe, pinset dan section set.
Bahan yang digunakan adalah Cyprinus sp (ikan mas), Rana sp (katak), Hemidactylus gray (cicak), Columba livia (burung merpati), Mus musculus (mancit) .
3.3. Proseder
Kerja
3.3.1.
Pengenalan Tumbuhan Lumut dan Paku
a.
Ditulis nama dan klasifikasi dari masing-masing spesies yang digunakan.
b.
Digambar bentuk
umum dari spesies dan diberi keterangan.
1) Untuk Lumut :
§ Thallus dan percabangannya (gametofit)
§ Sporofit
§ Rhizoid
§ Kapsul spora
§ Letak anteridium dan arkhegenium
§ Perbedaan anteridiofor dan arkhegoniofor
§ Badan eram (gemma cup)
2) Untuk Paku-pakuan :
§ Akar
§ Batang
§ Daun
§ Inducium
3.3.2.
Pengenalan Tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup
a.
Ditulis nama dan klasifikasi masing-masing spesies yang digunakan.
b.
Digambar bentuk umum dan diberi keterangan.
1)
Cycas rumphii meliputi :
§ Daub buah (karpella)
§ Biji (ovulum), penampang
melintang dan membujur
§ Mikrofil
§ Kantong pollen
§ Arkhegonium
§ Nusellus
§ Dinding biji atau kulit
yaitu : eksodermis, mesodermis dan endodermis.
2)
Gnetum gnemon meliputi :
§ Strobilus jantan dan
betina
§ Bunga betina
§ Biji dengan penampang
membujur, meliputi : mikrofil, perigonium, integenum luar dan integenum dalam,
nuselus dan gametofit.
3)
Hibiscus sp meliputi :
§
Daun-daun
§
Bunga
§
Kelompok bunga (kaliks) dengan sepala
§
Alat kelamin jantan ( stamen / androesium) dengan antera dan filamentum.
§
Alat kelamin betina (stigma)
§
Bunga dan rumus bunganya.
3.3.3.
Pengenalan Hewan Invertebrata
1)
Untuk Julus nemorensis (Kaki seribu) :
a. Kaki seribu dicari
sehari sebelum praktikum, dan disimpan dalam cawan atau botol yang berisi air.
b. Seekor kaki seribu
diambil dengan pinset, diletakkan di bak parafin.
c. Diamati cara gerak, cara
makannya.
2)
Untuk Lumbricus terrestris
(Cacing tanah) :
a. Dicari hewan ini pada
habitatnya dan disimpan dengan tanahnya pada tempat yang aman.
b. Diambil satu ekor cacing
tanah dan diletakkan pada bak parafin, diamati gerak dan cara makannya.
c. Digambar dan diberi
keterangan.
3)
Untuk Achatina fulica (Bekicot) :
a. Dicari hewan ini pada
habitatnya, disimpan ditempat yang sesuai dengan makanannya yang biasanya
berupa sampah.
b. Diambil seekor dan
ditempatkan pada potongan kaca, diamati cara dan arah gerakannya.
c. Digambar dan diberi
keterangan.
4)
Untuk Periplaneta americana (Kecoa)
:
a. Dicari hewan ini pada
habitatnya.
b. Diambil seekor,
diletakkan di bak parafin dan ditusuk dengan jarum. Diamati bagian-bagian
tubuhnya.
c. Digambar dan diberi
keterangan.
3.3.4.
Pengenalan Hewan Vertebrata
1)
Untuk Cyprinus sp (Ikan mas) :
a. Digambar morfologi ikan
mas, diberi keterangan bagian-bagian tubuhnya.
b. Ditulis organ-organnya :
organon visus (penglihatan), rima oris (celah mulut), fovea nasalis (cekung
hidung), insang dan anus.
2)
Untuk Rana sp (Katak) :
a. Digambar morfologi katak
dan disebutkan bagia-bagian tubuhnya : kepala, truncus, kaki depan, dan kaki
belakang.
b. Ditulis organ-organnya :
alat penglihatan, celah mulut, alat pendengaran, lubang hidung, dan anus.
c. Diperhatikan lubang
hidungnya sudah berhubungan dengan rongga mulut. Digambar rongga mulutnya.
3)
Untuk Hemidactylus gray (Cicak)
:
a. Digambar morfologi cicak
dan ditulis bagian-bagian tubuhnya : kepala, truncus, kaki depan, dan kaki
belakang.
b. Ditulis organ-organnya :
alat penglihatan, celah mulut, alat pendengaran, lubang hidung, dan anus.
4)
Untuk Columba livia (Burung merpati) :
a. Digambar morfologi
burung merpati, dan ditulis bagian-bagian tubuhnya : cervix, sayap, ekor dan
kaki.
b. Ditulis organ-organnya :
alat penglihatan, celah mulut, alat pendengaran, lubang hidung, dan anus.
c. Direntangkan bulu sayap
dan bulu ekor, disebutkan keadaaannya serta digambar.
5)
Untuk Mus musculus (Mencit) :
a. Digambar morfologinya
dan ditulis bagian-bagian tubuhnya ; kepala, badan, ekor, kaki depan, dan kaki
belakang.
b. Ditulis organ-organnya :
mata, telinga, hidung, dan lubang pernapasan.
c. Dibuka mulutnya,
diperhatikan keadaan giginya dan digambar.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil
Dari
praktikum yang telah dilakukan, didapat hasil sebagai berikut :
4.2.
Pembahasan
Praktikum kali ini ada terdapat empat
percobaan yang akan dibahas yaitu tentang pengenalan tumbuhan lumut dan paku,
pengenalan tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup, pengenalan hewan invertebrata,
serta pengenalan hewan vertebrata.
4.1.1. Pengenalan Tumubuhan Lumut dan Paku
Lumut daun juga
disebut lumut sejati (musoi). Lumut
memiliki batang dan daun sejati, akarnya berupa akar rhizoid. Daunnya tersusun seperti spiral dan terdiri
dari selapis sel. Daun lumut berklorofil
sehingga dapat berfotosintesis. Batang
berukuran kecil dan panjang berbentuk silindris. Ukuran tubuhnya relatif kecil dengan tinggi
sekitar 1,5 cm. Tumbuhan ini banyak
terdapat di tanah lembab daerah pegunungan.
Lumut hidup ditempat yang lembab bukan daerah yang terendam air. Akar rhizoid lumut berfungsi untuk menyerap
air dan mineral serta untuk menempelkan tubuh pada substrat agar dapat berdiri. Pada akar tidak terdapat pembuluh kayu.
Tumbuhan paku
termasuk dalam kelompok tumbuhan berpembuluh, yaitu sekelompok tumbuhan yang
mempunyai akar, batang dan daun sejati.
Salah satu spesies tumbuhan berpembuluh, yaitu sekelompok tumbuhan yang
mempunyai akar, batang adan daun sejati.
Salah satu spesies tumbuhan paku yang dipakai sebagai bahan dalam
praktikum ini adalah Adiantum cuneatum, yang berakar serabut dengan
batang yang bercabang-cabang dan mempunyai daun. Daunnya berwarna yang menandakan adanya
klorofil hingga dapat melakukan fotosintesis.
Daun yang melaksanakan fotosintesis disebut trofofil. Daunnya juga menghasilkan spora. Sporangium terkumpul dalam sorus. Sorus dilindungi oleh selaput yang disebut
inducium.
4.1.2. Pengenalan Tumbuhan Biji Terbuka dan Biji Tertutup
Tumbuhan
Gymnospermae dapat kita bedakan dengan tumbuhan Angiospermae berdasarkan
ciri-ciri masing-masing. Gymnospermae
mempunyai ciri yang bisa kita lihat pada adanya stobilus sebagai alat
perkembangbiakannya. Selain itu, biji
yang tidak tertutup bakal buah juga menjadi ciri Gymnospermae.
Akar pada tumbuhan
biji terbuka adalah akar tunggang daunnya umumnya sempit serta tebal, bahkan
ada yang berbentuk sperti jarum atauoun sisik.
Biji pada tumbuhan Gymnospermae lahir dalam keadaan “telanjang” pada
organ-organ mirip daun. Yang termasuk
Gymnospermae diantaranya pinus, cemara, damar dan melinjo.
Bunga merupakan ciri
khas dari tumbuhan Angiospermae yang merupakan alat perkembangbiakan bunga ini
mempunyai organ pokok yaitu kelopak daun, tajuk atau mahkota, benag sari dan
adanya daun buah yang menghasilkan bakal biji.
Angiospermae terdiri
atas dua kelas yaitu dikotil dan monokotil.
Ciri-ciri tumbuhan monokotil adalah mempunyai daun lembaga tunggal, daun
sempit dengan tulang daun sejajar, berkas pembuluh angkut tidak mampu meluas,
jarang terdapat pertumbuhan kayu, dan bunganya terbilang tiga. Ciri-ciri tumbuhan dilkotil dalah berdaun
lebar dengan tulang daun seperti jala, berkas pembuluh pengangkut sempurna,
terdapat pembentukan kayu membentuk kayu yang membentuk pohon dan bagian bunga
kebanyakan terbilang empat dan lima.
4.1.3. Pengenalan Hewan Invertebrata
Hewan-hewan
invertebrata dalam hal ini adalah bekicot, cacing tanah, dan kecoa. Apabila dihubungkan dengan habitatnya
masing-masing memiliki perbedaan morfologi sebagai berikut yaitu bekicot,
termasuk dalam filum Molussca yang dalam klasifikasi dalam kelas Gastropoda,
memiliki ciri morfologi yang antara lain hidup di darat pada tempat lembab dan
banyak mengandung bahan organik, pernapsannya menggunakan insang dalam bentuk
larva dan paru-paru dalam waktu dewasa, menggunakan kaki yang ada pada perut
untuk melakukan pergerakannya pada kepala terdapat mata yang terdapat pada
ujung peraba, yang berfungsi membedakan gelap dan terang. Mulut memiliki lidah perut yaitu lidah yang
memiliki zat tanduk yang berfungsi menghancurkan makanan, selain itu memiki
cangkok yang terdiri dari tiga lapisan
yaitu periostakrum, petismatik dan nakreas yang tipis, selain itu
merupakan hewan hermaprodit.
Kecoa termasuk dalam
filum insekta yang diklasifikasikan kelas antropoda (serangga bersayap lurus)
dengan ciri-ciri morfologi yang antara lain memilki dua kaki malathorak yang
berfungsi untuk bertolak waktu loncat, metamorfosis tidak menggigit.
4.1.4. Pengenalan Hewan Vertebrata
Mencit hampir sama
dengan kelinci tubuhnya sama-sama berambut secara garis besar Mencit terdiri
dari berbagai bagian yaitu caput yang alat pentingnya antara lain adalah
organon visus (alat penglihatan), naresanteriores (lubang hidung bagian dalam),
auriculae (daun telinga), rima (celah mulut), yang keduanya trungkus (badan) yang
terdiri dari thorak (dada), abdomen (perut), perinium (kalin antara organ
genitalis eksternal) dan anus. Ketiga
adalah eksternitas yang terdiri atas anterior dan superior (tanaan),
eksternitas posterior dan inferior (kaki).
Jantung Mencit
terdiri atas empat ruang, dua serambi dan dua bilik. Dinding bilik lebih tebal dari dinding
serambi, hal ini terjadi karena kontaksi pada bilik lebih kuat daripada
kontraksi di serambi. Pembuluh darahnya
terdiri dari pembuluh nadi dan pembuluh nadi.
Peredaran darah pada Mencit ada tiga macam yaitu peredarah darah kecil,
besar dan sistem porta. Peredaran darah
kecil dimulai dari bilik kanan, jantung, serambi kiri. Peredaran darah besar dari bilik kiri,
keseluruh tubuh, searmbi kanan.
Sedangakan sistem porta terdiri dari vena-vena saja. Jalurnya dimulai dari vena porta, hepatica,
sampai dari usus halus, sebelum kembali kejantung singgah dulu ke hati.
Mencit
berkembangbiak secara vivipar, proses reproduksi secara internal.
Pada burung mempunyai
ciri khusus yaitu tubuh terdiri atas buku.
Mempunyai dua pasang anggota anterior dan sepasang anggota
pasterior. Cor terdiri atas empat
ruangan yaitu dua aurikula dan dua ventrikula, respirasi dilakukan dengan
paru-paru, dan suhu tubuh tetap.
Seluruh pernapasan
paruh berbeda dengan mulut. Tidak
bertugas sebagai pengunyah, lidah kecil runcing dan keras karena ada zat tanduk
dari paruh makanan menuju ke faring lalu ke kerongkongan dan membentuk tembolok
menuju ke lambung kelenjar dan mengandung butiran-butiran pasir dari empedal selanjutnya
ke usus halus yang ujung dua belas jari diantara dua belokan tersebut ada yang
menuju ke kelenjar pankreas bersama-sama hati menghasilkan getah-getah
pencernaan. Sisa-sisa makanan dibuang
melalui kloaka.
Ikan mas termasuk dalam
filum pisces dan memiliki alat gerak berupa sirip punggung, sirip perut, sirip
belakang, dan sirip ekor. Sedangkan
katak yang termasuk dalam filum amphibi memiliki alat gerak berupa sepasang
kaki depan dan sepasang kaki belakang.
Perbedaan morfologi
antara kelas pisces dan amphibi yang dihubungkan dengan tingkat kompleksitas
yaitu, pada ikan mas tempat hidupnya di air tawar, laut, payau, alat
pernapasannya berupa insang, proses pernapasannya air masuk melalui mulut
kemudian dialirkan keluar melalui celah-celah insang. Oksigen diikat dan CO2
dikelurakan, cara berkembangbiak dengan bertulur dan pembuahannya terjadi
diluar tubuh. Sedangakan pada amphibi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu dapat hidup di dua tempat yaitu di
darat dan di air. Alat pernapasan waktu
berudu dengan insang setelah dewasa dengan paru-paru, berdarah dingin,
bereproduksi dengan bertelur, pembuahan terjadi diluar tubuh dan waktu bertelur
katak menuju ke air.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat
diambil dari praktikum kali ini adalah:
1. Ciri khas dari tumbuhan lumut adalah tidak berakar
(pengganti akar adalah rhizoid), dan tidak berpembuluh.
2. Pakis haji (cycas
rumphii) dan melinjo (gnetum gnemon)
termasuk dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae), sedangkan tumbuhan
kembang sepatu tumbuhan biji tertutup (angiospermae).
3. Cacing tanah, bekicot, dan kecoa merupakan hewan
invertebrata yang tidak mempunyai ruas tulang belakang, dan umumnya hidup di
daerah lembab.
4. Hewan vertebrata adalah kelompok hewan dengan tulang
belakang yang merupakan hewan yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan
dengan hewan invertebrata karena sudah memiliki organ dan sistem organ yang
lebih kompleks dan teratur serta berkembang cukup baik.
5.2.
Saran
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu
harus mengetahui tujuan dan dasar-dasar teori praktikum. Dalam pengamatan yang
akan dilakukan pada praktikum hendaknya lebih sabar dan teliti sehingga kita
dapat menghasilkan pengamatan yang baik dan sempurna sesuai dengan apa yang
kita kehendaki.
DAFTAR
PUSTAKA
Kimball, John W.
1999. Biologi Jilid 2 dan 3.
Erlangga, Jakarta.
Nurlis, P. 1998. Biologi Umum.UGM, Yogyakarta.
Prawirohartono,
Slamet. 1999. Biologi. Erlangga,
Jakarta.
Saktiyono.
1999. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Sutarmi, S. 1987. Biologi.
ITB, Bandung.